Papua terkenal dengan cuaca yang terik dan panas, tapi
tidak di Tembagapura. Setiap hari, kota ini selalu diselimuti kabut yang
menghalangi matahari dan memiliki curah hujan tinggi. Brrrr, dingin!
Tembagapura
di Kabupaten Mimika, dikenal sebagai kawasan pertambangan PT Freepot.
Di kota inilah para pekerja Freepot tinggal dan bekerja.
Dari
Bandara Mozes Kilangin, Timika, perjalanan ke Tembagapura dapat
ditempuh dengan dua kendaraan. Kendaraan tersebut adalah chopper alias
helikopter, selama 20 menit atau dengan bus anti peluru selitar 3 jam.
Namun, perjalan ke sana tergantung cuaca. Jika cuaca baik, maka naik
chooper. Jika cuaca buruk, maka naik bus tersebut dengan pengawalan
keamanan yang ketat.
"Naik
helikopter harus pagi, antara pukul 06.00-11.00 pagi, setelah itu tidak
ada penerbangan lagi karena sudah sangat berkabut," kata juru bicara PT
Freeport Indonesia, Ramdani Sirait kepada detikTravel.
Setibanya
di Tembagapura, Anda seolah melihat sisi lain Papua. Udara dingin akan
terasa menembus kulit. Apalagi saat gerimis, Anda tidak akan pernah mau
melepas jaket!
Tembagapura
terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter. Jangan heran, kalau kabut
pun tiba-tiba datang dan menyelimuti Tembagapura. Matahari seolah
menghilang. Berbicara pun keluar asap lho!
"Ketinggian
Tembagapura adalah 1.800 mdpl, pucak tertingginya ada di Grasberg yaitu
sekitar 4.200 mdpl," lanjut Ramdani menjelaskan.
Itu
yang terjadi saat pagi hingga sore, bagaimana kalau malam hari?
detikTravel pun berkesempatan untuk bermalam sehari di sini. Udara pada
malam hari dinginnya makin terasa. Jangan sekali-kali melepas alas kaki
Anda dan menginjakan kaki di lantai. Dingin banget!


0 comments:
Post a Comment