Mengapa larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non-elektrolit tidak???
Hantaran listrik melaui larutan
telah diterangkan oleh Svante August Arrhenius, larutan
elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat
bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Hantaran listrik melalui larutan
elektrolit terjadi sebagai berikut. Baterai sebagai sumber searah memberi
muatan yang berbeda pada kedua elektrode. Katode (elektrode yang dihubungkan
dengan kutub negatif) bermuatan negatif, sedangkan anode (elektrode yang
dihubungkan denagn kutub positif) bermuatan positif. Spesi (ion, molekul atau
atom) tertentu dalam larutan akan mengambil elektron dari katode, sementara
spesi lainnya melepas elektron ke anode. Selanjutnya elektron akan dialirkan ke
katode melalui baterai. Dalam hal ini baterai dapat dipandang sebagai
"pompa" elektron.
Sebagai contoh, hantaran listrik
melalui larutan HCl terjadi sebagai berikut. Dalam larutan, molekul HCl terurai
menjadi ion H+ dan Cl- menurut reaksi ionisasi sebagai
berikut :
HCl(aq)
H+(aq) + Cl-(aq)
Ion-ion H+ akan bergerak
menuju katode, mengambil elektron dan berubah menjadi gas hidrogen :
2H+(aq) + 2e-
H2(g)
Sementara itu, ion-ion Cl-
bergerak menuju anode, melepas elektron dan berubah menjadi gas klorin :
2Cl-(aq)
Cl2(g) + 2e-
Jadi arus listrik menguraikan HCl
menjadi H2 dan Cl2. reaksi penguraian ini disebut
elektrolisis (elektro = listrik dan lisis = penguraian). Rekasi elektrolisis
larutan HCl dapat dituliskan sebagai berikut :
2H+(aq) + 2Cl-(aq)
H2(g) + Cl2(g)
Artikel Teori Ion Svante August Arrhenius ini sangat bermafaat. Terima kasih banyak dan selamat terus berkarya melalui blog/website.
ReplyDelete