Wednesday, April 25, 2012

on 1 comment

TEORI ION SVANTE ARRHENIUS


 Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non-elektrolit tidak???
Hantaran listrik melaui larutan telah diterangkan oleh Svante August Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Hantaran listrik melalui larutan elektrolit terjadi sebagai berikut. Baterai sebagai sumber searah memberi muatan yang berbeda pada kedua elektrode. Katode (elektrode yang dihubungkan dengan kutub negatif) bermuatan negatif, sedangkan anode (elektrode yang dihubungkan denagn kutub positif) bermuatan positif. Spesi (ion, molekul atau atom) tertentu dalam larutan akan mengambil elektron dari katode, sementara spesi lainnya melepas elektron ke anode. Selanjutnya elektron akan dialirkan ke katode melalui baterai. Dalam hal ini baterai dapat dipandang sebagai "pompa" elektron.
Sebagai contoh, hantaran listrik melalui larutan HCl terjadi sebagai berikut. Dalam larutan, molekul HCl terurai menjadi ion H+ dan Cl- menurut reaksi ionisasi sebagai berikut :
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Ion-ion H+ akan bergerak menuju katode, mengambil elektron dan berubah menjadi gas hidrogen :
2H+(aq) + 2e- H2(g)
Sementara itu, ion-ion Cl- bergerak menuju anode, melepas elektron dan berubah menjadi gas klorin :
2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
Jadi arus listrik menguraikan HCl menjadi H2 dan Cl2. reaksi penguraian ini disebut elektrolisis (elektro = listrik dan lisis = penguraian). Rekasi elektrolisis larutan HCl dapat dituliskan sebagai berikut :
2H+(aq) + 2Cl-(aq) H2(g) + Cl2(g)

1 comment:

  1. Artikel Teori Ion Svante August Arrhenius ini sangat bermafaat. Terima kasih banyak dan selamat terus berkarya melalui blog/website.

    ReplyDelete

Copyright © 2011-2015. Powered by Blogger.
>