Sudah Lama Nggak Ngotak Atik Blok Ni, Mampir Bentar Sebelum UN, diBaca Ya Ceritanya. :)
Pada Tanggal 19 Juni 2013 Tepatnya Hari Rabu Merupakan
Hari Yang Paling Bersejarah Dalam Hidup Saya. Setelah Melalui Beberapa Tahap
Seleksi Dari Seluruh Siswa Sma Di Lombok Barat, Saya Terpilih Sebagai Salah
Satu Dari 4 Orang Yang Akan Dikirim Ke Jepang Selama Kurang Lebih 10 Hari.
Sebelum Keberangkatan Ada Beberapa Hal Yang Perlu Saya
Dan Teman Teman Serta Guru Pendamping Saya Persiapkan, Antara Lain
Mempersiapkan Kesenian Daerah Yang Akan Ditampilkan Di Hadapan Masyarakat
Jepang. Sebelumnya Saya Tidak Pernah Menari Tarian Jenis Apapun, Tetapi Dengan
Keyakinan Dan Skil Saya Mampu Melakukannya. Kami Hanya Berlatih Sekitar 1 Bulan
Setengah Dengan Kemampuan Yang Sama Sekali Masih Nol, Dan Tanpa Adanya Pelatih
Khusus Karena Kami Hanya Diajarkan Oleh Teman Salah Satu Dari Kami Ber 4, Yaitu
Esty Yang Dimana Dia Sudah Pernah Mencapai Tingkat Nasional Dalam Seni Tari.
Dan Alhasil Dengan Kegigihan Kami Berlatih 2 Kali Dalam Seminggu Selama 1 Bulan
Setengah Kami Mampu Memahami Dan Memperagakan Tarian Putri Mandalika Dengan
Baik. Kami Bertekad Untuk Menampilkan Yang Terbaik Saat Kami Berada Di Jepang
Sehingga 1 Hari Sebelum Keberangkatan Kami Menyempatkan Diri Untuk Berlatih
Lagi Walaupun Letaknya Jauh Dari Gerung Ke Narmada Tetapi Hal Itu Terasa Dekat
Jika Membayangkan Berada Di Jepang. Dan Untuk Menunjang Performa Disana Kami
Harus Menggunakan Pakaian Adat Ataupun Tari. Agar Lebih Bervariasi Kami
Mengambil Kesepakatan Untuk Mencampur Beberapa Pakaian Adat Antara Bali,
Lombok, Dan Sumbawa. Karena Saya Sendiri Berasal Dari Sumbawa Jadi Saya Akan
Menggunakan Pakaian Adat Sumbawa. Karena Saya Tinggal Bersama Om Dan Tante Di
Lombok, Dimana Kedua Orangtua Saya Tinggal Di Sumbawa. Jadi, Yang Mengurus
Pakian Adat Tersebut Kedua Orangtua Saya Di Sumbawa, Karena Keberadaan Pakaian
Adat Tersebut Susah Ditemukan Untuk Sekarang Ini, Bapak Sama Mama Ternyata Rela
Mengeluarkan Uang Sebesar Rp 300.000 Untuk Dapat Dipinjamkan. Harga Itu Tidak
Berarti Bagi Mereka Demi Melihat Anaknya Sendiri Senang
Selain Mempersiapkan Tarian Putri Mandalika Yang Diambil
Dari Cerita Puteri Mandalika, Hal Yang Paling Penting Dipersiapkan Di Sela Sela
Kesibukan Latihan Yaitu Pasport Dan Visa, Karena Dua Hal Itu Merupakan Syarat
Utama Kita Dapat Menginjakan Kaki Di Negara Orang.
Untuk Pembuatan Pasport Visa Saya Dan Teman Lainnya
Mengeluarkan Uang Masing Masing Sebesar Rp 600.000. Ketika Kami Berempat Baru
Terpilih, Pak Chandra Sebagai Pendamping Tahun Sebelumnya Mengatakan Kalau
Tahun Ini Yang Paling Enak Karena Tidak Akan Mengeluarkan Uang Sepeserpun. Tetapi
Akhirnya Kami Harus Mengeluarkan Juga Sebesar Rp 600.000 Karena Pembuatan Visa
Dilakukan Di Bali. Agar Tidak Mengganggu Aktivitas Sekolah Kami, Pak Chandra
Bersedia Untuk Membantu Kami Dalam Proses Pembuatan Visa Ke Bali.
Selain Itu Juga Kami Harus Mengeluarkan Uang Airport Text
Sebesar Rp 150.000. Tetapi Diluar Dari Itu Semua, Saya Pribadi Sangat Senang
Sekali Karena Tinggal Menghitung Hari Saya Akan Berada Di Jepang.
Hari Demi Hari Telah Kami Lewati, 1 Minggu Sebelum
Keberangkatan Kami Minta Pamit Dan Izin Dari Bapak Bupati Lombok Barat Serta
Kepala Sekolah Kami Masing Masing. Walaupun Kami Hanya Mendapatkan Doa Saja
Nggak Kenapa Napa Lah. Akhirnya Pulang Ke Rumah Dengan Tangan Hampa.. Hahahaha.
Kebetulan Sebelumnya Sekolah Saya Mendapat Musibah Yaitu Kecurian Uang. Jadi
Saya Dan Ovy Kebetulan Satu Sekolah Dan Satu Kelas Dapat Memaklumkannya. J
Hari Keberangkatanpun Tiba. Tepatnya Pada Tanggal 19 Juni
2013 Melalui Bandara Internasional Lombok Ke Bali Sekitar Pukul 20.30 Wita.
Wahhh Pertama Kali Nginjak Namanya Bandara Ni, Pastinya Pertama Kali Naik
Pesawat Juga. Pertama Kali Langsung Main Pergi Ke Jepang Aja. J Pesawat Dari Bandara
Internasional Lombok Ke Bali Yang Kami Tumpangi Yaitu Lion Air Wings Dimana
Lamanya Penerbangan Sekitar 40 Menit. Kami Dijadwalkan Berangkat Dari Bandara
Ngurah Rai Bali Yaitu Pukul 03.40. Akhirnya Kami Harus Menunggu Lama Di Dalam
Bandara Ngurah Rai. Hingga Pukul 01.50 Bandara Sudah Sepi, Yang Ada Tinggal
Kami Berlima. Sampai Sampai Diusir Sama Satpamnya Disuruh Keluar. Dan Darisini
Lah Delay Dimulai. Baru Dapat Informasi Bahwa Pesawat China Eastern Airline
Delay! Sampai Jam 07.40 Pagi Nanti. Kamipun Diungsikan Sementara Di Hotel Ibis.
Untunglah Daripada Harus Ngungsi Diemperan Bandara Nanti Malah Dikira Pemulung.
Darisini Lah Pengalaman Delay Berlanjut Hingga Kepulangan Kami.
Tepat Pukul 05.10 Kami Dijemput Dan Kembali Lagi Ke
Bandara Ngurah Ray. Rasanya Cepat Banget Dah Padahal Baru Aja Tidur. Sampai Di
Bandara Kami Check In Dan Lain Sebagainya. Tapi Kami Sempat Duduk Di Emperan
Toko Orang Dalam Bandara Gara Gara Tidak Kebagian Tempat Duduk, Pas Pemiliknya
Datang ( Kaburrrrr Heheheh ) Cari Lagi Emperan Yang Lain. Benar Benar Seperti
Gembel, Tapi Yasudahlah Sebentar Lagi Kan Nginjak Jepang J
Pukul 07.40 Pesawat Dengan Nomor Penerbangan Mu5030 Take
Off. Kali Ini Pesawatnya Gede Banget, Ada Tempat Main Game, Nonton Tv, Dengerin
Musik. Wah Pokoknya Lengkap Deh Fasilitasnya. Yehaaa Welcome To China!!! “
13.00 “
Selangkah Lagi Sampai Jepang. Wah Wah Nggak Sabaran J. Ke Jepangnya Di
Jadwalkan Naik Peswat Pukul 18.10. Bandaranya Bagus Banget Dah, Tapi
Pelayanannya Benar Benar Kurang Baik. Sifat Orang Orangnya Cuek, Nggak Pernah
Senyum, Sinis, Pokoknya Jauh Bedah Sama Orang Di Indonesia Dan Jepang.
Seharusnya Kami Cuman Transhit Saja Di Pudong Internastional Airport, Tapi
Kenapa Harus Ngurus Lagi Ini Itu. Benar Benar Amburadul, Berharap Tidak Akan
Pernah Nginjak China Lagi. Tiba Waktu
Untuk Boarding Pukul 17.40. Tapi Udah Lelah Lelah Lari Dilihatin Orang Banyak
Ternyata Bukan. Pukul 18.10 Dipanggil Lagi, Kirain Buat Boarding Ternyata
Dibagiin Makanan. Udah Bisa Dipastikan Pesawatnya China Eastern Airline Delay
Lagi. Ok, Terima Nasib. L
Jadwal Delay Belum Ditentukan Lagi. Kacau!
21.00 Pesawatnya Dijadwalkan Berangkat Ke Jepang. Untung
Yang Ini Beneran Nggak Ada Delay Lanjutan. Yee Goes To Japan!! Japan I Am
Coming!!
Tepat Pukul 24.00 Sampai Jepang Juga. Benar Benar Kaya
Mimpi Bisa Nginjak Jepang. Pertama Kali Nginjak Bandara Jepang Rasanya Bedah
Banget Sama Yang Di China, Di Jepang Suasananya Adem, Tenang, Damai. Pelayanan
Bandaranya Super Duper Keren. Orang Orang Di Bandaranya Benar Benar Sopan,
Santun, Ramah. Sepertinya Jepang Juga Menerapkan 3s “ Senyum Salam Sapa “.
Kalau Di China Kcs “ Kasar, Cuek, Sinis “. Love Japan!!
Saatnya Keluar Dari Bandara Jepang, Wow Ternyata Kami
Ditunggu Dan Disambut Hangat Banget Sama Pak Murakoshi, Mbak Annie, Mbak Yoko.
Terimakasih Pak Murakoshi, Mbak An, Mbak Yoko Sudah Setia Menunggu Kedatangan
Kami J.
Ternyata Letak Tempat Kami Akan Tinggal Di Jepang Itu Jauhnya Dari Bandara
Sekitar 2 Jam Tepatnya Di Oisca Academy Senior High School, Hamamtshu Shi,
Sizuoka, Japan. Lumayan Jauh Juga Ternyata.
Keluar Dari Bandara Ke Area Parkir Itu Suasananya Jauh
Bedah Sama Di Indonesia. Tempat Parkirnya Benar Benar Rapi Dan Bersih. Di
Perjalanan Menuju Oisca Terasa Penuh Kesan. Jalanan Sepi, Pemandangan Terasa
Damai Tanpa Beban, Tatanan Pemukimannya Rapi, Dan Yang Paling Berkesan Ketika
Pertama Kali Nginjak Jepang Yaitu Orang Jepang Sangat Menaati Perraturan Lalu
Lintas. Bayangkan Tengah Malam Jalanan Sepi Masih Bisa Menaati Lampu Merah. Wah
Wah Benar Benar Salut Sama Pemerintah Dan Masyarakat Jepang. Dan Yang Paling
Membingungkan Di Jepang Itu, Desanya Yang Mana, Kotanya Mana? Bingung
Bedainnya, Atau Emang Nggak Ada Desanya Ya? Rumahnya Rata Rata Unik Tapi Mewah.
J
Perjalanan Berlanjut Sampai Jam 03.00 Pagi Tiba Di Grand
Hotel. Jadi Kami Singgah Disini Untuk Semntara Karena Perjalanan Tidak Mungkin
Berlanjut Ke Oisca Academy Karena Mereka Sudah Pasti Tidur. Humzz Pertama Kali
Masuk Hotel Ni Ceritanya, Kalau Nggak Dapat Ke Jepang Kayaknya Sampai
Sekarangpun Nggak Bakalan Pernah Rasain Nikmatnya Tidur Di Hotel. Jepang Itu
Benar Benar Negara Kunjungan Impian Semua Orang Dah. Orangnya Sopan,
Tekhnologinya Maju Lagi.
Selanjutnya Kami Menginap Di Asrama Oisca Academy Senior
High Scool. Dari Sinilah Destinasi Kami Keliling Jepang Dan Merasakan Suasana
Jepang Yang Sesungguhnya Dimulai. Di Oisca Memang Banyak Peraturan Yang Aneh,
Teman Kenalan Dari Indiapun Bilang Dia Suka Sama Jepang Tapi Tidak Dengan
Oisca. J
Perbedaannya Dengan Peraturan Di Indonesia Yaitu Di Jepang Mandi Dijadwalkan
Sedangkan Kalau Asrama Asrama Di Indonesia Bebas Mau Mandi Jam Berapa. Mandi
Samaan Di Satu Ruangan Merupakan Hal Yang Wajar Di Jepang, Tetapi Di Indonesia
Masih Tabu. Siswa Di Jepang Mempunyai Daya Kreasi Yang Tinggi Karena Segala
Fasilitas Tersedia, Sedangkan Di Indonesia Fasilitasnya Kurang Untuk Wilayah
Terbelakang.
Selama Di Jepang Kami Melakukan Beberapa Aktifitas Sesuai
Dengan Jadwal Yang Sudah Disiapkan. Karena Hari Pertama Habis Diperjalanan,
Jadi Aktifitas Dimulai Dari Hari Kedua. Dimana Hari Kedua Kami Berkunjung Ke
Pabrik Suzuki. Disini Berbagai Macam Jenis Dari Yang Zaman Dulu Sampai Sekarang
Bahkan Rencana Yang Akan Datang Lengkap Semua Dah. Apalagi Yang Di Modifikasi
Benar Benar Kawasan Tekhnologi Ni Jepang. Cara Pembuatannya Benar Benar Tertata
Rapi. Hampir 90 % Pembuatannya Menggunakan Mesin/Robot, Ya Namanya Juga Negara
Bertekhnologi Tinggi. Salut Dah Sama Jepang.
Hari Ke 3 Kami Dijadwalkan Menghadiri Festival Di Oisca,
Jadi Kami Mempertunjukan Tarian Yang Sudah Kami Persiapkan Sebelum Berangkat Ke
Jepang. Yang Paling Berkesan Disini Ketika Kami Belanja Di Bazarnya. Murah
Murah Banget, Lama Kelamaan Malah Banyak Dikasih Gratisan. Humzz Nyesal Nggak
Ambil Banyak Banyak “ Hehehe “. Selanjutnya Ke Pabrik Unagipai, Disini Kita
Diperlihatkan Cara Pembuatannya Dan Ternyata Dari Belut, Proses Pembuatannya Di
Dominasi Sama Tekhnologi. Kalau Di Kembangin Di Indonesia Bakalan Banyak Yang
Nganggur Orang Orangnya. Rasanya Sumpah Enak Banget, Mau Beli Buat Oleh Oleh
Tapi Lihat Harganya Mahal Banget “ Nggak Jadi “ J
Eh Ternyata Dibeliin Sama Yes 30. Wow Benar Benar Baik Banget, Terimakasih Yes
30.
Dan Perjalanan Terakhir Hari Ke 3 Kayaknya Yang Paling
Enak, Pergi Shoping Ke Toko Favorit Ceritanya Ni, Ke 100 Yen! Barang Yang
Mahalpun Cuman 10.000. Pingin Punya Toko 100 Yen J
Hari Ke 4 Kami Ke Kastil Oguni Di Enshu Morimachi.
Pemandangannya Disini Paling Bagus Dari Pemandangan Yang Pernah Saya Lihat
Sebelumnya. Suasananya Masih Alami, Siapapun Yang Pernah Kesini Pasti Pingin
Tinggal Disini. Pokoknya Serasa Hidup Di Surganya Dunia Dah.
Dari Kastil Oguni Jinja Kami Melakukan Perjalan Ke Gunung
Fuji Pergi Makan Sushi. Niat Awal Sebenarnya Pingin Pegang Salju Gunung Fuji,
Pingin Lihat Utuh Gunung Fuji Dengan Salju Abadinya, Tapi Mau Bagaimana Lagi
Cuaca Tak Bersahabat.
Hari Ke 5 Kami Pergi Belajar Bahasa Jepang, Ternyata
Orang Indonesia Bahkan Lombok Banyak Juga. Ikut Belajar Tapi Nggak Pernah
Ngerti Ngerti. Tapi Akibat Belajar Disini Saya Jadi Punya Kata Favorite, Ahhh
Nan Desuka? “ Heheheh “.
Selanjutnya Ke Taman Hiburan, Katanya Kalau Kesini Nggak
Rasain Semua Permainannya Bakalan Menyesal. Walaupun Nggak Bisa Rasain Semua
Wahana Permainannya Tapi Tempat Ini Paling Mengesankan Dan Menegangkan. Di
Lombok Kapan Ya Ada Wahan Seperti Di Paru Paru Kanzaji.?
Hari Ke 6 Merupakan Hari Melepas Rindu Dengan Masakan
Indonesia Di Restoran Ani Dan Ivan, Akhirnya Dapat Makan Bakso Sama Sambal Juga
J
Dan Selanjutnya Mengadakan Pertemuan Dengan Walikota
Hamamatsu. Bedah Banget Sama Di
Indonesia. Masyarakat Disini Ternyata Bebas Keluar Masuk Kantor Walikota. Benar
Benar Memasyarakat Pemerintahannya.
Kami Selanjutnya Mempertujukan Tarian Daerah Kami Di
Rumah Sakit Aritama “ Panti Jompo “. Seperti Biasa, Pelayanan Di Jepang Itu
Seperti Melayani Anak Emas. Luar Biasa!
Hari Ke 7 Atau Hari Terakhir Kami Mempersembahkan Tarian
Untuk Siswa Sd Murakushi. Anak Sd Saja Sudah Kreatif Apalagi Dewasanya,
Pantasan Jepang Maju. Kami Melakukan Perjalanan Kesini Menggunakan Bus Oisca,
Jadi Kami Bersama Semua Siswa Yang Mengikuti Pertukaran Pelajar Dari Berbagai
Belahan Dunia, Ada Yang Dari Thailand, China, Korea, India, Dan Pastinya Jepang.
Perjalanan Yang Istimewa Bisa Bersama Berbagai Macam Etnis, Suku, Agama, Dan
Ras Dari Berbagai Belahan Dunia.
Sebenarnya Kami Ada Jadwal Ke Fruit Park, Tapi Karena
Cuaca Lagi Lagi Tidak Mendukung Terpaksa Harus Ditunda.
Dimana Ada Pertemuan Disitu Akan Ada Perpisahan, Ya Kami
Menghadiri Pesta Perpisahan Dengan Yes 30, Mbak Anie, Mbak Yoko, Dan Mbak Ida
Di Grand Hotel, Karena Besok Kami Akan Pulang Ke Indonesia. Acara Perpisahan
Yang Penuh Dengan Kesedihan.
Yes 30 Menjamu Kami Dengan Berbagai Macam Hidangan
Makanan, Minuman, Serta Kue Kue Yang Menggugah Selera. Yang Paling Tak Terduga Dan Pastinya Akan
Menjadi Salah Satu Moment Yang Akan Dan Sangat Paling Berkesan Seumur Hidup
Yaitu, Perayaan Ulang Tahun Saya, Esty, Dan Ovy Yang Ke 17 Di Grand Hotel.
Serasa Seperti Mimpi.
Kami Selama Di Jepang Seperti Anak Emas, Keinginan Kami
Selelau Diturutin, Apapun Itu Pasti Dibeliin. Terimakasih Kepada Yes 30, Mbak
Anie, Dan Mbak Yoko Yang Sudah Setia Menemani Kami Selama Disana L. Semoga Saya Bisa
Menjadi Orang Orang Seperti Kalian Yang Selalu Ikhlas Dalam Menjalankan Tugas
Dan Berbagi Terhadap Sesama.
Hari Ke 8, Yaitu Tepatnya Hari Kepulangan Kami Ke
Indonesia. Sebelum Kami Pulang, Kami Sempat Mengikuti Pembelajaran Di Oisca
Academy. Walaupun Nggak Ngerti, Tapi Nikmatin Aja. Benar Benar Pengalaman Yang
Istimewa Bisa Ikut Belajar Bersama Teman Teman Dari Berbagai Negara Di Oisca.
Tepat Pukul 10.00 Kami Berangkat Dari Oisca Ke Tempat
Transportasi Shinkansen. Lagi Lagi Seperti Mimpi Bisa Naik Kereta Tercepat.
Berharap Kereta Jenis Ini Ada Di Indonesia.
Hingga Saatnya Kami Tiba Di Bandara Nagoya. Ternyata Wow
Bandaranya Keren Banget, Deket Pantai Lagi. Pingin Keliling Sebenarnya, Tapi
Waktu Sudah Nggak Ada L.
Pesawat Berangkat Dari Nagoya Ke Pudong, China Dijadwalkan
Pukul 16.00 Tetapi Ternyata Jadwalnya Delay Lagi Akibat Keterlambatan Pesawat
China Eastern Airline. Nggak Papalah, Lumayan Dapat Belanja Di Bandara Jepang.
Disini Barang Barangnya Bagus Bagus Buat Oleh Oleh, Tapi Mahal L
Pesawatnya Delay Hinggal Pukul 17.30, Tiba Saatnya Kami
Harus Berpisah Dengan Yes 30, Pak Murakashi, Mbak Annie, Dan Mbak Yoko.
Sebenarnya Pingin Selalu Sama Kalian Tapi Mau Bagaimana Lagi Waktu Berkata
Lain. Disini Dunia Serasa Belah Dua.
Pesawat Dari Jepang Menuju Pudong Take Off Pukul 17.45.
Kami Tiba Di Pudong Airport, China Sekitar Pukul 20.40. Kami Langsung Check In,
Walaupun Ada Sedikit Masalah Barang Bawaan Sama Petugas Disana Tapi Akhirnya
Selesai Juga. Kami Langsung Menuju Gate 20. Sialnya Lagi Pesawatnya Delay
Sampai Pukul 23.00. Ini Sudah Keterlaluan Namanya, Udah Orangnya Kasar, Cuek,
Sinis! Pesawatnya Raja Delay Lagi.!
Tiba Pukul 23.00 Ternyata Gate Penerbangan Dipindah Ke
Gate 212 Kalau Tidak Salah, Terpaksa Kami Lari Dari Gate 20 Turun Ke Gate 212.
Untunglah Belum Ketinggalan Pesawat. Kalau 1 Menit Saja Kami Telat Sudah Pasti
Kami Ketinggalan Pesawat. China Benar Benar Keterlaluan! Kalau Memang Mau
Diganti Gate Kenapa Nggak Dari Awal Aja.
Pukul 06.30 Pesawat Landed Di Bandarah Ngurah Ray Bali.
Kami Cepat Cepat Lari Untuk Check In. Humzz L
Sial Lagi Lagi Menimpa Kami, Kami Harus Rela Ketinggalan Pesawat Dan Ticket
Harus Hangus Gara Gara China Eastern Delay! Airline.
Setelah Berjam Jam Tunggu Kepastian Apakah Ada Ticket Kosong Pesawat Yang Ke Lombok Lagi
Ternyata Sudah Habis Hingga 2 Hari Kedepan. Terpaksa Kami Sepakat Untuk
Mengambil Keputusan Pulang Naik Kapal Laut Ke Lombok.
Perjalanan Dari Bandara Ngurah Rai Ke Padang Bae Makan
Waktu 2 Jam. Kami Tiba Di Padang Bae Sekitar Pukul 16.30 Dan Berangkat 30 Menit
Kemudian.
Dari Padang Bae Ke Pelabuhan Lembar Menghabiskan Waktu 4
Jam Lebih. Jadi Kami Tiba Di Pelabuhan
Lembar Pukul 21.00.
Memang Sangat Lelah, Tetapi Dengan Sambutan Hangat
Keluarga Semua, Lelah Terasa Hilang Begitu Saja.
Perjalanan Yang Penuh Kesan Dan Perjuangan. Terimakasih
Kepada Yes 30 Yang Sudah Memilih Saya
Untuk Bisa Merasakan Indahnya Destinasi Ke Jepang Tahun Ini. Terimakasih Sudah
Melayani Kami Dengan Baik. Kami Sudah Menganggap Kalian Semua Layaknya Orangtua
Kami. Terimakasih L.
Dan Saya Meminta Doanya Agar Saya Bisa Jadi Mahasiswa Di Salah Satu Universitas
Di Tokyo Atau Hamamatsu Dengan Jurusan Tata Negara Untuk Mencapai Cita Cita
Saya Sebagai Presiden Atau Duta Besar Dan Bisa Bertemu Lagi Dengan Kalian
Semua. Dan Terimakasi Banyak Kepada Oisca Yang Sudah Bersedia Memberikan Kami
Tempat Menginap Dengan Fasilitas Yang Lengkap. Terimakasih.
Saya Berharap Kalian Semua Bisa Datang Ke Indonesia,
Dengan Senang Hati Kami Akan Menyambut Kalian Semua Disini J.
Selain Itu Saya Juga Sangat Mengharapkan Untuk Proses
Seleksi Siswa Tahun Depan Mbak Annie Dan Mbak Yoko Bisa Didatangkan Ke
Indonesia Untuk Menjadi Translator.
Bapak Murakashi
Terimakasih Sudah Menemani Kami Setiap Hari Di Jepang, Terimakasih Atas Semua
Jamuannya, Terimakasih Atas Kesannya Selama Di Jepang, Terimakasih Atas
Semuanya Pak Murakushi. Saya Harap Bapak Bisa Datang Ke Indonesia Untuk Seleksi
Siswa Tahun Depan
Arigatou Gozaimase Yes 30
The Moment
Keberangkatan Dari Bandara International Lombok
Transit di Bandara International Ngurah Ray
Menunggu Keberangkatan di Ngurah Ray
Masih Menunggu Bro :) Tau Taunya Delay
Akhirnya Udah di China Ni Bro, Wow Excited!!!
Yehaaaa Japannnnn
di Pal Pal Ni, Jalan Jalan Heheheh

Masih di Pal Pal Tapi Wisata Lautnya, Uuuu Cool
Sama Teman Paling Aneh Ni, Ovy Chan. Saking Enaknya Dia Malah Nambah Es Krim Sendirian, Hadduhh
Sama Sensei Tercantik Ni, Sensei Ini Yang Dampingi Selama di Jepang, Kecil Sih tapi Rela bagi bagi? Hdeheheh Maaf Sensei
Heheheh Pas di Oguni Jinja Ni, Exis Bentar
Sama Pemilik Warung Makan Indonesia di Jepang, Ketemu Baksoooo, Enakkk Pedessss!!!
Kembali ke Oguni Jinja Sama Keluarga Baru * Yes 30 *
Nah Kalau Ini Sama Esty Chan, Pintar Banget Narinya Bro. Cantik sihhh Heheheh
Pas Berkunjung ke Gudang Pesawat, Berasa Jadi Pilot Baru :)
Inilah Kita Lagi Berlima di Oguni Jinja
Habis Nari di Senior High School OISCA
Wuihhhh
Take Duluuuu, Oguni Jinja
Berasa Orang Profesional Aja Ni Orang.. Hahahah
Perpisahan di Bandara Nagoya Sama Kakek Tercinta, Dialah Yang Membawa Kita Ke Jepang dan Membiayai Semuanya. Miss You Grandfa
Selamat Tinggal Jepang, I Will Be There Next Time :)
0 comments:
Post a Comment